MY BABY BABY CUTE ^^


Kamis, 06 Desember 2012

Aku Disini

Dilangit hitam, biru ataupun merah kugantungkan mimpi tentang kita
Tak pernah kulelah mengantung segala rasa

Tak pernah pula pupus asa tentang dirimu dan diriku

Walau kepak sayapku telah terkoyak angin, terluka, tapi takkan pernah menyerah

Walau sinar mentari membakar raga tapi tak pernah menghanguskan asaku padamu!


Izinkanlah aku terus mengantung harapan

Melihatmu dari lukisan senja

Mencintaimu dengan segenap pengorbanan


Karena kupercaya
Cinta adalah perjuangan
Dan waktu akan menjadikanku karang kokoh yang tak mudah terhempas ombak

Pun aku tak akan mau surut.
Karena hidup adalah jalan kedepan!


Dan
aku..
Aku tetap mengantungkan rasa

Setia menemani

Didepanmu kala kau tersesat

Disampingmu kala kau merasa sepi

Dibelakangmu kala kau ingin sendiri.....

Dari Dulu...

Dari dulu aku tahu
Kau tak akan pernah terganti
Dari dulu kusadari
Aku ada dan selalu ada untukmu
Dari dulu ku tak paham
Apa yang menyebabkan semua getaran
Dari dulu aku tak pernah mengerti
Dirimu terlalu lekat dalam jiwa
Dari dulu ku tunggu
Asa yang tak pernah surut
Dari dulu ku ingin
Kau selalu setia menanti

Tapi..
Waktu yang luang
Ruang yang lapang
Telah memalingkanmu dariku
Telah menghapus semua rasamu
Telah membakar semua kenangan tentang kita

Tak apa!
Kumengerti
Kupaham

Karena ..
Aku selalu bahagia untuk kebahagiaamu!

Dag Dig Dug

Mungkinkah gempa melanda?
Ada suara mengelegar..
Kaget..
Panik..
Bunyi yang begitu keras
Dag..
Dig..
Dug..
Disamping kanan..
Disamping kiri..
Diatas..
Dibawah..
Kucari asalnya..
Bingung..
Terus mencari..
Ternyata berasal dari dada ini
Mengetarkan seluruh hati
Dan suara itu hanya ada
Jika aku ada didekatmu!

Ibu, Mengapa Ibu Menangis ?

Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya kepada ibunya. 'Ibu, mengapa Ibu menangis?'
Ibunya menjawab, 'Sebab, Ibu adalah seorang wanita, Nak'.
'Aku tak mengerti' kata si anak lagi.
Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. 'Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti….'

Kemudian, anak itu bertanya pada ayahnya. 'Ayah, mengapa Ibu menangis? Sepertinya Ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas?'
Sang ayah menjawab, 'Semua wanita memang menangis tanpa ada alasan'.
Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya.

Lama kemudian, si anak itu tumbuh menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya, mengapa wanita menangis.
Pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan.'Ya Tuhan, mengapa wanita mudah sekali menangis?'
Dalam mimpinya, Tuhan menjawab...
'Saat Kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama.Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman danlembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.
Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan, danmengeluarkan bayi dari rahimnya, walau, seringkali pula, ia kerap berulangkali menerima cerca dari anaknya itu.
Kuberikan keperkasaan, yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah, saat semua orang sudah putus asa.
Pada wanita, Kuberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.
Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun. Walau, tak jarang anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada
bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.

Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa-masa sulit, dan enjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang rusuklah yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak?Kuberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan, bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya. Walau, seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami, agar tetap berdiri, sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi.

Dan, akhirnya, Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya, air mata ini adalah air mata kehidupan'.

Kunci Sukses Aristotle Onasis

Kunci Sukses Aristotle Onassis

Ingin sukses dan kaya raya seperti Aristotle Onassis?
Kebetulan salah seorang Dextoners berbaik hati mengirimkan "surat wasiat" Aristotle Onassis yang katanya juga jadi kiat suksesnya.
Entah benar atau tidak, tapi beberapa hal yang ditulis kelihatannya masuk akal. Berikut "surat wasiat" Aristotle Onassis:

1. Jaga badanmu agar tetap sehat. Banggalah dengan fisik yang kita punya.

Jangan risaukan hal-hal kecil, kita tidak sejelek seperti apa yang kita bayangkan.

1. Jaga kulitmu agar tetap sehat. Karena kulit yang sehat akan tampak seperti orang yang banyak uang.
2. Usahakan tersenyum, jangan suka cemberut. Perlihatkan bahwa segalanya beres. Dan, tunjukkan bahwa hidupmu sehari-hari selalu tampak menyenangkan.
3. Jaga penampilanmu. Jangan pernah memperlihatkan dan menceritakan kemelaratanmu kepada siapapun. Karena biasanya orang benci pada orang yang melarat.
4. Jangan tidur terlalu banyak. Kalau dapat mengurangi tidur 3 jam sehari, maka dalam setahun akan menambah waktu 1,5 bulan untuk meraih sukses.
5. Makan secukupnya dan hindari makan enak. Jangan makan sambil bicara bisnis, tunggu sampai selesai dulu. Jangan menghabiskan waktu berjam-jam di meja makan selagi ada pekerjaan mendesak, yang menanti untuk segera diselesaikan.
6. Kalau tidak punya modal, pinjam dulu dalam jumlah besar. Jangan meminjam dalam jumlah sedikit. Lalu segera kembalikan, jangan sekali-kali menunda jadwal pembayaran. Ini menyangkut reputasi, buat pemodal atau Bank percaya padamu.
7. Pilihlah teman yang dapat mendorong prestasimu. Dan, berusahalah terus sampai berhasil. Hindari orang yang suka mematahkan semangatmu.
8. Dengarkan orang lain. Buatlah orang lain merasa senang. Hormati mereka, maka kita akan dihormati oleh semua orang. Ini adalah kunci suksesku yang utama.

Manusia Terpintar Di Dunia


Siapakah manusia terjenius yang pernah dimiliki dunia? Da Vinci? John Stuart Mills? Atau Albert Einstein seperti yang selama ini diperkirakan orang? Ketiganya memang dianggap jenus-jenius besar yang telah memberikan banyak pengaruh terhadap bidangnya masing-masing. Tapi gelar manusia terjenius yang pernah dimiliki dunia rasanya tetap layak diberikan kepada William James Sidis. Siapakah ia? Mengapa namanya tenggelam dan kurang dikenal walau angka IQnya mencapai kisaran 250–-300?

Keajaiban Sidis diawali ketika dia bisa makan sendiri dengan menggunakan sendok pada usia 8 bulan. Pada usia belum genap 2 tahun, Sidis sudah menjadikan New York Times sebagai teman sarapan paginya. Semenjak saat itu namanya menjadi langganan headline surat kabar : menulis beberapa buku sebelum berusia 8 tahun, diantaranya tentang anatomy dan astronomy. Pada usia 11 tahun Sidis diterima di Universitas Harvard sebagai murid termuda. Harvardpun kemudian terpesona dengan kejeniusannya ketika Sidis memberikan ceramah tentang Jasad Empat Dimensi di depan para professor matematika. Lebih dasyat lagi : Sidis mengerti 200 jenis bahasa di dunia dan bisa menerjamahkannya dengan amat cepat dan mudah. Ia bisa mempelajari sebuah bahasa secara keseluruhan dalam sehari !!!!

Keberhasilan William Sidis adalah keberhasilan sang Ayah, Boris Sidis yang seorang Psikolog handal berdarah Yahudi. Boris sendiri juga seorang lulusan Harvard, murid psikolog ternama William James (Demikian ia kemudian memberi nama pada anaknya) Boris memang menjadikan anaknya sebagai contoh untuk sebuah model pendidikan baru sekaligus menyerang sistem pendidikan konvensional yang dituduhnya telah menjadi biang keladi kejahatan, kriminalitas dan penyakit. Siapa yang sangka William Sidis kemudian meninggal pada usia yang tergolong muda, 46 tahun - sebuah saat dimana semestinya seorang ilmuwan berada dalam masa produktifnya. Sidis meninggal dalam keadaan menganggur, terasing dan amat miskin. Ironis.

Orang kemudian menilai bahwa kehidupan Sidis tidaklah bahagia. Popularitas dan kehebatannya pada bidang matematika membuatnya tersiksa. Beberapa tahun sebelum ia meninggal, Sidis memang sempat mengatakan kepada pers bahwa ia membenci matematika - sesuatu yang selama ini telah melambungkan namanya. Dalam kehidupan sosial, Sidis hanya sedikit memiliki teman. Bahkan ia juga sering diasingkan oleh rekan sekampus. Tidak juga pernah memiliki seorang pacar ataupun istri. Gelar sarjananya tidak pernah selesai, ditinggal begitu saja. Ia kemudian memutuskan hubungan dengan keluarganya, mengembara dalam kerahasiaan, bekerja dengan gaji seadanya, mengasingkan diri. Ia berlari jauh dari kejayaan masa kecilnya yang sebenarnya adalah proyeksi sang ayah. Ia menyadarinya bahwa hidupnya adalah hasil pemolaan orang lain. Namun, kesadaran memang sering datang terlambat

Mengharukan memang usaha Sidis. Ada keinginan kuat untuk lari dari pengaruh sang Ayah, untuk menjadi diri sendiri. Walau untuk itu Sidis tidak kuasa. Pers dan publik terlanjur menjadikan Sidis sebagai sebuah berita. Kemanapun Sidis bersembunyi, pers pasti bisa mencium. Sidis tidak bisa melepaskan pengaruh sang ayah begitu saja. Sudah terlanjur tertanam sebagai sebuah bom waktu, yang kemudian meledakkan dirinya sendiri